( Vibel ) Ikhtiar ini harus dilihat secara murni sebagai satu upaya untuk meningkatkan
derajat ilmu dimana dengan laku prihatin yang mampu mempengaruhi jiwa akan
membuat seseorang menjadi lebih arif dalam mengendalikan emosi, mengurangi nafsu
serta memaksimalkan energi yang telah/akan dikuasainya, sehingga tubuh menjadilebih
peka terhadap sesuatu baik berupagetaran atau makna yang tersirat amat halus
sekalipun, laku ini bisa disesuaikan dengan hasrat yang muncul didalam hati.
Mungkin ketika kita mencoba suatu langkah, kita tidak akan tahu maknanya... namun
setelah selesai barulah kita tahu hikmahnya...
- MUTIH.
Dalam menjalani laku ini seorang harus mampu menahan lapar dan dahaga pada
siang hari, dan ketika malam tiba atau pagi sebelum mulai nampak sinar matahari
hanya diperbolehkan makan makanan yang serba putih.
Seperti. Air putih, Nasi putih.
Dalam kondisi demikian tubuh menjadi lemas dan perasaan raga kita semakin
ringan, hingga bisa dikatakan tekanan energi dalam tubuh setara dengan energi
gelombang jin sehingga wajar mereka yang mutih terkadang bisa melihat jin tanpa
disadarinya. orang yang menjalani mutih otomatis nafsu syahwatnya menurun.
- NGERUH.
Dalam tahap ini seseorang tidak boleh makan segala jenis makanan yang bernyawa,
sebab apapun yang memiliki nyawa mengandung nafsu sehingga apabila dimakan
akan mempengaruhi meningkatkan nafsu pemakannya.
Tujuan ngeruh adalah menghilangkan nafsu, makanan yang tidak boleh dimakan
selama ngeruh misalnya...
-Daging segala macam hewan.
-Telur.
-Ikan laut atau tawar.
-Bahan makanan yang mengandung daging.
- NGEBLENG.
Adalah menghentikan segala macam kebiasaan demi mencapai tingkat perenungan
yang tinggi, pelaku dari tahapan yang cukup berat ini harus berpantang..
-Makan. -Minum. - Tidur. - Keluar Rumah. - Bersenggama. -Menyalakan Api.
Namun jika mereka yang belum mampu sebaiknya laku ini disesuaikan dengan
kondisi fisik, sebab hitungan laku batin tidak hanya disesuaikan dengan ukuran phikis
saja tetapi juga pisik.
- JEJEG.
Jejeg bisa diartikan mempunyai makna LURUS/ tegak.
Lurus disini bermaksud sebagai penggambaran agar manusia yang menjalani laku ini
bisa menjadi manusia yang lurus lahir batinnya. pada tahapan ini pelaku tidak
diperbolehkan menekuk kakinya sepanjang hari kecuali saat buang hajat atau shalat.
- LELANA.
Lelaku ini dijalani dengan berjalan kaki mulai matahari terbenam hingga terbit
matahari, selama dalam perjalanan dianjurkan mengolah jiwa atau selalu intropeksi
diri.
Selama laku lelana kemungkinan akan menemui hal hal yang sangat jauh dari
jangkauan akal/ghaib. sehingga bisa diharapkan akan menambah
kekayaan/pengalaman batin.
* Nilai puasa 3 hari = puasa 40 hari
( Ki Sawung ) Dimulai dari :
1. Kamis wage, jumat kliwon, sabtu legi.
2. jumat pahing, sabtu pon, ahad wage.
3. sabtu kliwon, ahad legi, sabtu pahing.
4. selasa kliwon, rabu legi, kamis pahing.
5. rabu pon, kamis wage, jumat kliwon.
pilihlah salah satu point, dimana anda akan melaksanakan puasa dalam rangka ngelmu,
seperti kita ketahui, ada beberapa mantera atau ilmu, yang mensyaratkan untuk
dipuasakan selama 40 hari. para pujangga Jawa akhirnya menemukan dan memberikan
jalan pintas yang nilainya setara, dan dengan tidak mengurangi makna, yaitu puasa
ngelmu untuk 40 hari, bisa diringkas menjadi hanya 3 hari saja.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus